Selasa, 19 Juli 2011

Pengaruh Gender Dalam Gaya Hidup Ngopi

Share on :
Kopi Aceh New Rex
WARKOP..saat mengingat nama ini qt selalu berfikir akan gaya hidup kaum laki-laki,memang benar, tp dewasa ini, sebagian perempuan juga sudah ikut andil, mungkin ini juga karena perkembangan WARKOP itu sendiri, warkop masa kini sudah jauh berkembang, baik bentuk atau fasilitasnya. saat ini warkop tak jauh beda dengan cafe-cafe yang dulu begitu wah. selain bentuk, fasilitas WiFi adalah magnet utama kenapa warkop saat ini begitu diminati baik kaum adam maupun kaum hawa.

Bentuk dan fasilitas adalah satu sisi kenapa kaum perempuan tidak segan untuk ke warkop, tapi jauh dari itu semua ada satu hal yang membuat keadaan bisa seperti itu, hal yang selama ini terus hangat di bicaran, Gender.....

ya, gender adalah dalang utama dalam mempengaruhi gaya hidup perempuan saat ini. perempuan baik itu remaja atau yang sudah dewasa tidak merasa ada perbedaan saat mereka ada di dalam zona yang biasanya hanya kaum  laki-laki, banyak perbedaan pendapat dalam menyikapi gaya hidup ini. itu juga karena perbedaan pandangan dalam menilainya.

Fahrul Ramadhan, ST , pengusaha muda yang baru saja menyelesaikan sarjananya di Universitas Sumatera Utara (USU) mengatakan itu semua adalah sebuah kemajuan dalam proses perkembangan ekonomi bangsa kita, bayangkan berapa Omset yang di dapatkan oleh penjual setiap harinya, otomatis omsetnya semakin meningkat seiring ikutnya perempuan dalam gaya hidup ngopi, saat  konsumen meningkat apa yang akan terjadi dengan omset pemilik warkop? itulah pertanyan yang jawabannya sudah pasti kita ketahui bersama.

Namun pada kesempatan lain, Muammar Khadafi, Wakil dari sebuah organisasi sosial di Aceh berpendapat lain. perempuan beli kopi, atau perempuan minum kopi sah-sah saja, itu hak siapapun, tapi saat perempuan sudah ikut-ikutan dalam gaya ngopi di warkop itu benar-benar sudah kelewatan, mereka seharusnya tidak melewati batas, masa bodoh dengan gender, mereka sudah memakai pakaian laki-laki, itu sudah tidak wajar, mereka harus sadar kodrat mereka. itulah yang terucap dari mulut laki-laki kelahiran Sigli.

Tidak ada yang bisa menyalahi pendapat beliau semua, mereka melihat dari sisi yang berbeda, sekarang semua berpulang ke pembaca,baik atau tidaknya perempuan ikut ngopi di Warkop. hanya saja semoga gender atau apapun itu tidak membuat kita keluar dari syariat.
wassalam..

*Mukhsalmina El Lidani

2 komentar:

Fitriadi Yuga mengatakan...

ini aceh bung. .

tiada pagi tiada siang tiada malam. .

tanpa ditemani secangkir kopi. . .

(kupi saboh glah. . .rukok samsu steungeh). .

KOPI ACEH mengatakan...

budaya yang bisa merusak syariat itu tidak baik.
semoga semuanya berjalan atas jalan yang tidak salah.
glory Aceh...

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India